Kamis, 24 Juli 2014

SEJARAH KEPRAMUKAAN DUNIA



SEJARAH KEPRAMUKAAN DUNIA

Pendiri kepramukaan dunia yaitu Lord Robert Baden Powell of Gilwill. Ia lahir di London pada tanggal 22 Februari 1857. Nama sebenarnya ialah Robert Stephenson Smyth, Ayah beliau seorang profesor Geometri di Universitas Oxford yang bernama Baden Powell yang meninggal ketika stephenson masih kecil.
Pengalaman Baden Powell sejak kecil yang berpengaruh pada kegiatan kepramukaan :
1.      Ditinggal bapaknya sejak kecil, dan mendapat pembinaan watak dari ibunya.
2.      Latihan keterampilan berlayar, berenang, berkemah, olahraga dan lain-lainnya didapat dari kakak-kakaknya.
3.      Baden Powell sangat disenangi teman-temannya karena selalu gembira, lucu, cerdas dan suka bermain musik, bersandiwara, berolahraga, mengarang dan menggambar.
4.      Berpengalaman di India sebagai pembantu Letnan pada resimen 13 kavileri yang berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang, dan diketemukan di puncak gunung, serta berhasil melatih panca indera kepada Kimball O’Hara.
5.      Pengalaman terkepung bangsa Boer di kota Mafeking Afrika Selatan selana 127 hari, dan kekurangan makanan.
6.      Berpengalaman mengalahkan kerajaan Zulu di Afrika dan mengambil kalung manik-manik kayu milik anak Raja Dini Zulu.
Pengalamannya ditulis dalam buku “Aids to Scouting” yang sebenarnya membari petunjuk kepada tentara muda inggris, agar dapat melakukan tugas menyelidik dengan baik.
Tn. William Smith seorang pimpinan Boys Brigade di Inggris meminta agar Baden Powell melatih anggotanya sesuai dengan cerita pengalaman beliau itu. Lalu dipanggillah 21 orang dari anggota Boys Brigade untuk diajak berkemah dan berlatih di pulau Brownsea pada tanggal 25 Juli 1929 selama delapan hari. Pada tahun 1910 Baden Powell minta pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jendral. Beliau mendapat title Lord dari raja George pada tahun 1929. Baden Powell Menikah dengan Olive St Clair Soames pada tahun 1912. Dan dianugrahi tiga anak, yaitu : Hetter, Peter dan  Betty.  Baden Powell meninggal pada tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.
1.      Pada tahun 1908 Baden Powell menulis cerita pengalamannya sebagai bungkus acara Latihan Keparamukaan yang dirintisnya nama buku itu adalah “Scouting for Boys” dan buku ini cepat tersebar di seluruh Negeri Inggris, bahkan ke negara-negara lainnya.
2.      Kemudian berdiri organisasi kepramukaan puteri yang diberi nama Girl Guide  atas bantuan Agnes adik Baden Powell dan kemudian oleh Istrinya.
3.      Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka siaga ( untuk SD ) yang disebut CUB (anak srigala) dengan buku The Jungle Book, yang berisi tentang Nowgli  anak didik rimba (anak yang dipelihara di hutan oleh induk srigala) karangan RUDYARD KIPPLING sebagai cerita pembungkus kegiatan CUB tersebut.
4.      Tahun 1918 Boden Powell membentuk  ROVER SCOUT ( Pramuka Usia Penegak) untuk menampung mereka yang sudah lewat usia 17 tahun, tetapi masih senang giat di bidang kepramukaan. Tahun 1922 Baden Powell menerbitkan Buku ROVERING TO SUCCES (Mengembara Untuk Bahagia) yang berisi petunjuk bagi Pramuka Penegak dalam menghadapi hidupnya agar mencapai kebahagiaan. Buku ini menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya sendiri menuju ke pantai Kebahagia, yang dihadapannya terdapat karang-karang yang berbahaya, yaitu :
1.      Karang Perjudian
2.      Karang Wanita
3.      Karang Minuman Keras dan Merokok
4.      Karang Mementingkan Diri Sendiri dan Mengorbankan Orang Lain.
5.      Karang Tidak Bertuhan.
Pada tahun 1920 diselenggarakan Jambore Sedunia di Arena Olympia, London. Baden Powell telah mengundang 27 Negara, dan pada saat itu Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Dunia (Chief Scout of The World).

SEJARAH KEPRAMUKAAN DI INDONESIA
1.      Gagasan Baden Powell mendirikan pendidikan di luar sekolah sangat menarik sehingga dilaksanakan juga di negara-negara di luar Inggris raya. Diantaranya di Nederland ( Panveder, Panviderij) atau Belanda. Oleh orang belanda gagasan itu dibawa di negeri jajahannya Indonesia ( Nederland Oos Indie). Dan didirikanlah NIPV ( Nederland Indische Panvinder Vereeniging / Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).
2.      Pemimpin-pemimpin dalam pergerakan Nasional mengambil alih gagasan Baden Powell, dan dibentuklah organisasi-organisasi kepanduan(kepramukaan) yang bergerak dengan tujuan membentuk manusia yang baik menjadi Kader Pergerakan Nasional. Didirikanlah bermacam-macam organisasi-organisasi Kepanduan diantaranya : JPO (Javaanse Panvinders Organizatie), JJP ( Jong Java Panvindery), NATIPIJ (Nationale Islamitische Panvindery), SIAP ( Serikat Islam Afdeling Panvindery), HW (Hisbul Wathon) dan sebagainya.
3.      Sumpah Pemuda yang dicetuskan dalam kongres pada tanggal 28 Oktober 1928, benar-benar menjiwai pergerakan Kepanduan Nasional Indonesia untuk bergerak lebih maju.
4.      Adanya larangan pemerintah Hindia Belanda kepada kepanduan diluar NIPV  untuk menggunakan istilah Panvinder dan Panvindery, Maka H. Agus Salim menggunakan istilah ”Pandu dan Kepanduan.”  Untuk menggantikan istilah Panvinder dan Panvindery itu. Maka dari situlah maka H. Agus Salim diberi julukan Bapak Kepanduan Indonesia.
5.      Waktu kependudukan Jepang di Indonesia ( Peran Dunia II) organisasi kepanduan di Indonesia dilarang karena banyak tokoh-tokoh kepanduan yang masuk dalam organisasi Seindendan, Keibodandan, Pembela Tanah Air (PETA). Karena organisasi tersebut menentang keberadaan Jepang di Indonesia.
6.      Setelah Proklamasi kemerdeekaan dibentuklah Organisasi Kepanduan yang berbentuk kesatuan, yaitu “Pandu Rakyat Indonesia”  pada tanggal 28 Desember 1945 di Solo. Sebagai satu-satunya organisasi kepanduan di Wilayah Indonesia.
7.      PERKINDO ( Persatuan Kepanduan Indonesia) memahami bahwa kepanduan di Indonesia kurang diminati oleh masyarakat Indonesia karena belum disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan Bangsa dan masyarakat Indonesia dan masih menganut gaya lama yang tradisionil dari kepanduan Inggris (Pembawaan dari luar negeri).
8.      Didalam Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961. Gerakan Pramuka ditetapkan sebagai satu-satunya badan di Wilayah Republik Indonesia yang diperbolehkan menyelenggarakan pendidikan kepramukaan bagi anak-anak dan pemuda-pemuda Indonesia.
9.      Penggolongan Dalam Gerakan Pramuka :
1.      SIAGA (Usia 7-10 Tahun) untuk Sekolah Dasar/SD. Tingkatannya : MULA, BANTU, TATA.
2.      PENGGALANG (Usia 11-15 Tahun) untuk SMP. Tingkatannya : RAMU, RAKIT, TERAP.
3.      PENEGAK (Usia 16-20 Tahun) untuk SMA/Perguruan Tinggi. Tingkatannya : BANTARA, LAKSANA
4.      PANDEGA untuk Perguruan Tinggi. Tidak ada Tingkatannya.
10.  Nama-nama perkumpulan Anggota Pramuka :
1.      10 orang pramuka SIAGA disebut BARUNG (Tempat penjaga ranuan bangunan), dan 4 Barung disebut PERINDUKAN (Tempat anak dan cucu berkumpul).
2.      10 orang pramuka PENGGALANG disebut REGU (Gardu tempat pangkalan ronda), dan 4 regu disebut PASUKAN (Tempat suku berkumpul).
3.      10 0rang pramuka PENEGAK disebut SANGGA (Tempat/rumah kecil penjaga sawah/ladang), dan 4 Sangga disebut AMBALAN (Balai desa = Tempat berkumpul warga masyarakat untuk bermusyawarah, memenuhi panggilan kentongan yang dipukul ambal-ambalan). Sangga dipimpin oleh seorang pemimpin sangga. Dan setiap Ambalan dipimpin oleh seorang PRADANA (Penanggung jawab yang pertama).
4.      Kesatuan Pandega disebut RACANA ( Pondasi, tiang, alas).
5.      Satu Perindukan Siaga, Satu Pasukan Penggalang, Satu Ambalan Penegak dan Satu Rancana Pandega disebut GUGUS DEPAN (Kombinasi Satuan yang Bertugas di garis depan).


LAMBANG GERAKAN PRAMUKA

LAMPIRAN SIRAT KEPUTUSAN
KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
NOMOR : 06/KN72
TAHUN 1972
TENTANG
LAMBANG GERAKAN PRAMUKA

I.                    Gambar Silhouette tunas kelapa, lambang gerakan Pramuka :
                      

II.                  Uraian arti kiasan lambang Gerakan Pramuka :

Satu           : Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan “Cikal” dari istilah “Cikal Bakal”  di Indonesia berarti : Penduduk asli yang pertama, yang menurunkan generasi baru. Jadi lambang buah nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan bahwa tiap Pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup Bangsa Indonesia.

Dua            : Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga. Jadi lambang itu mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka adalah orang yang rohaniah dan jasmaniah sehat, kuat, dan ulet serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi tanah air dan Bangsa Indonesia.

Tiga           : Nyiur dapat tumbuh dimana saja. Yang membuktikan besarnya daya upaya dalam menyesuaikan dirinya dengan keadaan sekelilingnya. Jadei lambang itu mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka dapat menyesuaikan diri dalam masyarakat di mana ia berada dan dalam keadaan bagaimanapun juga.

Empat       : Nyiur tumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi di Indonesia. Jadi lambang itu mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus, yakni yang mulia dan jujur, dan ia tetap tegak tidak mudah diombang ambingkan oleh sesuatu.

Lima          : Akar Nyiur tumbuh kuat dan erat di dalam tanah. Jadi lambang itu mengkiaskan tekad dan keyakinan tiap Pramuka yang berpegang pada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat, dan nyata, ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya.

Enam         : Nyiur adalah pohon yang serba gung dari ujung atas hingga akarnya. Jadi lambang itu mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka adalah manusia yang berguna dan membaktikan diri, dan kegunaannya kepada kepentingan tanah air, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta kepadda umat manusia.

0 komentar:

Posting Komentar

Lets Go