1. Pentingnya Menulis Surat
Sejak zaman prasejarah manusia telah
mengenal surat. Mulai dari bentuk yang
sederhana berupa lembaran daun kering, lempengan tulang-belulang, serpihan
kayu, hingga kertas yang berbungkus amplop.
Zaman pun berganti, kini media komunikasi surat semakin tergeser oleh hadirnya
alat telekomunikasi yang lebih canggih.
Di awal abad 21 Alexander Graham Bell menemukan alat yang bernama
telepon. Kini telepon berkembang menjadi
faksimili, telepon seluler, dan e-mail.
Namun, hakikat berkomunikasi melalui surat jelas sangat berbeda
dengan berkomunikasi melalui telepon, SMS (Short Message System), bahkan
chatting via internet. Menurut O.
Setiawan Djuharie, dkk. dalam “Surat-Menyurat Serbaguna, Panduan Korespondensi
Bahasa Indonesia”, beberapa kelebihan surat dibandingkan media komunikasi yang
lain adalah :
a.
biaya relatif murah;
b.
tidak terikat tempat dan waktu;
c.
dapat diarsipkan sebagai tanda bukti;
d.
pesan sampai ke tujuan sesuai dengan sumbernya;
e.
pesan dapat dibaca berulang-ulang.
Selain memiliki beberapa kelebihan di atas, menulis
melalui media surat memiliki kekhasan tersendiri. Menulis melalui media surat tidak terkekang
oleh batas karakter huruf. Menulis surat
dalam artian berkorespondensi akan menambah hobi baru, yakni menjadi pengoleksi
perangko atau filatelis.
Perangko adalah benda kecil unik yang tidak dimiliki oleh media elektronik manapun.
Perangko adalah benda bernilai nominal yang mampu menyampaikan surat ataupun
pesan barang seseorang ke tempat tujuan yang diinginkan. Selain nilai nominal, perangko pun memuat
gambar bertema, tahun terbit, dan negara pemroduksi perangko. Sama halnya dengan uang kuno, perangko dapat
dikoleksi dan akan bernilai tinggi jika telah dikoleksi bertahun-tahun. Mengoleksi perangko berarti menyimpan sejarah
perkembangan dunia perposan, baik pos Indonesia maupun internasional.
2. Pengertian Surat (Korespondensi)
Dalam (KBBI) Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ke-3,
surat (n) adalah kertas yang bertulis (berbagai isi dan maksudnya). Kata surat berbeda maknanya dengan kata
surat-menyurat. Kata surat-menyurat masih menurut KBBI adalah (1)
berkirim-kiriman surat dan (2) perihal tulis menulis (karang-mengarang)
surat. Istilah surat-menyurat dalam KBBI
dipadankan dengan istilah korespondensi.
Dengan demikian, kata surat baru bermakna tulisan yang
berisi pesan atau informasi dalam secarik kertas. Sedangkan kata korespondensi lebih pada
pemaknaan surat yang dikirimkan dan mendapatkan balasan sehingga terjadi timbal
balik dalam proses menulis surat itu.
Menurut Djuharie, dkk. ada beberapa definisi surat jika
diklasifikasikan menjadi beberapa kriteria.
Beberapa kriteria pembagian surat itu berdasarkan (1) sifat isinya, (2)
wujud penuturannya, dan (3) fungsinya.
Definisi
surat berdasarkan sifat isinya adalah jenis karangan paparan, sebab pengirim
surat mengemukakan maksud dan tujuannya, menjelaskan apa yang dipikirkannya dan
dirasakannya melalui surat. Berdasarkan
wujud penuturannya, surat merupakan percakapan tertulis, dari seseorang kepada
seseorang, dari seseorang kepada lembaga, dari lembaga kepada lembaga. Apabila ditinjau menurut fungsinya, maka
surat bermakna sarana komunikasi tertulis, komunikasi itu bisa berupa
pengumuman, pemberitahuan, keterangan, dan sebagainya (2001:11).
3. Fungsi Surat
Selain
sebagai alat komunikasi tertulis, Djuharie, dkk. (2001:12) dalam sumber yang sama pun menjelaskan
beberapa fungsi surat lainnya. Berikut
adalah beberapa fungsi surat selain sebagai alat komunikasi.
a.
Surat sebagai wakil penulis.
b.
Surat sebagai alat bukti historis.
c.
Surat sebagai pedoman pelaksanaan kerja.
d.
Surat sebagai pengingat.
e.
Surat sebagai alat bukti tertulis.
f.
Surat sebagai alat untuk memperpendek jarak dan penghemat
tenaga.
Butir ‘c’ lebih dispesifikasikan sebagai salah satu
fungsi surat resmi atau surat yang dikeluarkan oleh lembaga kepada lembaga,
perseorangan kepada lembaga atau sebaliknya.
Fungsi surat sebagai wakil penulis artinya surat adalah
wakil dari curahan gagasan, perasaan dan pengalaman penulisnya. Dalam surat pribadi fungsi surat ini lebih
menonjol.
Fungsi surat sebagai alat bukti tertulis artinya surat
tidak akan lapuk oleh perkembangan zaman.
Surat tidak akan dihapus karena kapasitas penyimpan pesan yang penuh,
atau surat tidak akan lenyap seketika karena hardisk komputer yang hang.
Fungsi surat sebagai bukti historis artinya surat akan
menjadi saksi sejarah bahwa pada tanggal, hari, dan tahun sekian pernah
terkirim sebuah kabar tentang suatu hal yang penting. Surat pun akan menjadi saksi sejarah
kehidupan di masa tua.
Fungsi surat sebagai pengingat artinya surat akan menjadi
bagian kenangan hidup yang abadi. Surat yang telah dikirim beberapa tahun silam
akan menjadi kenangan hari ini. Surat
yang dikirim hari ini akan menjadi kenangan atau pengingat di beberapa tahun
mendatang.
Terakhir, fungsi surat sebagai alat untuk memperpendek
jarak dan menghemat tenaga artinya surat adalah alat yang praktis dan
ekonomis. Menulis surat hanya
membutuhkan secarik kertas, sebuah amplop, sebuah perangko dan sebuah pena.
Setelah itu, penulis langsung mengutarakan tujuannya mengirim surat
dalam kalimat-kalimat yang tidak terbatas kemudian mengirimkannya melalui
kantor pos.
4. Jenis-jenis Surat
Ada beberapa kategori untuk mengklasifikasikan
jenis-jenis surat. Namun, dalam
penelitian ini, hanya akan dipilih tiga kriteria pengklasifikasian jenis-jenis
surat. Menurut Djuharie, dkk. (2001:13),
tiga klasifikasi itu adalah berdasarkan (1) wujud surat, (2) pembuat surat, dan
(3) pesan surat.
Klasifikasi
jenis-jenis surat berdasarkan wujud surat dibagi menjadi empat macam.
1.
Kartu pos
Kartu pos adalah surat terbuka yang terbuat dari kertas
berukuran 10x15 cm. Lembaran kertas ini
biasanya tebal sehingga berbentuk kartu.
Kegunaan surat melalui kartu pos untuk menyampaikan pesan yang singkat
dan pesan dapat diketahui oleh orang lain.
2.
Warkat pos
Warkat pos berupa surat tertutup yang terbuat dari
sehelai kertas cetakan yang dapat dilipat menjadi amplop. Jadi lembaran kertas warkat pos juga
merupakan bagian amplopnya. Kegunaan
surat ini untuk menyampaikan pesan yang lebih panjang namun tidak boleh
diketahui isinya oleh orang luar. Warkat
pos dapat dibeli di kantor pos. Namun,
kini jarang orang yang menggunakannya
3.
Telegram
Telegram disebut juga sebagai surat kawat. Surat jenis ini adalah surat yang dikirim
dari pesawat telelegram dengan waktu dan pesan yang relatif singkat. Telegram terdiri atas telegram umum, telegram
dinas, dan telegram biasa. Telegram
semakin jarang digunakan bahkan mungkin tidak digunakan lagi sama sekali. Posisi telegram kini lebih digantikan oleh
maraknya pengguna telepon seluler yang bisa menyampaikan pesan melalui SMS (Short
Message System).
4.
Surat bersampul
Surat bersampul adalah surat yang dibungkus oleh amplop
tertutup. Surat ini berisi berita yang
lebih lengkap dan luas. Isi surat pun
dirahasiakan dari orang lain. Melalui surat bersampul inilah orang bisa
menyampaikan informasi sedetail-detailnya dan sebanyak-banyaknya. Surat bersampul dikirim dengan perangko
dengan variasi harga yang berbeda. Jenis
surat inilah yang menjadi titik utama dalam penelitian ini.
Jenis surat berdasarkan
pembuatnya dapat diklasifikasikan menjadi :
1). Surat pribadi
2). Surat resmi
Surat pribadi adalah surat yang ditulis atas nama pribadi
yang berisikan pesan yang bersifat pribadi dan ditujukan kepada teman, saudara,
atau instansi tertentu. Sedangkan surat
resmi adalah surat yang dibuat oleh suatu instansi, lembaga atau perusahaan
tertentu yang ditujukan kepada seseorang atau instansi lain. Contoh-contoh surat resmi adalah surat dinas,
surat niaga, surat sosial, dan sejenisnya.
Jenis surat berdasarkan pesan surat dapat dikategorikan
sebagai berikut:
1.
surat keluarga, yaitu surat
yang berisi masalah-masalah keluarga atau kekeluargaan. Misalnya surat untuk orang tua, saudara,
teman, dan sebagainya.
2.
surat setengah resmi, yaitu
surat yang dikirim oleh perseorangan kepada sebuah lembaga. Misalnya surat lamaran pekerjaan, surat
permohonan cuti, surat pengunduran diri, dan lain-lain.
3.
surat sosial, yaitu surat
yang dibuat lembaga sosial atau sebuah yayasan untuk perseorangan atau lembaga
lain. Misalnya surat permohonan bantuan
dana sosial dan sejenisnya.
4.
surat niaga, yaitu surat
yang dikeluarkan oleh perusahaan perniagaan.
Misalnya surat penagihan utang lelang, penawaran niaga, lelang barang,
atau pun surat pesanan barang.
5.
surat dinas, yaitu surat
yang dikeluarkan sebuah instansi pemerintah atau organisasi lain yang berisi
permasalahan kepemerintahan. Contoh
surat dinas misalnya surat perintah, surat tugas, surat keputusan, dan
sebagainya.
6.
surat pengantar, yaitu surat
yang berfungsi sebagai pengantar seseorang dari sebuah lembaga atau
perseorangan untuk memudahkan hubungan dengan pihak penerima surat.
5. Surat (Korespondensi) bagi Siswa Sekolah
Dasar
Surat (korespondensi) dalam penelitian ini adalah surat
yang ditulis oleh siswa Sekolah Dasar sebagai bagian dari proses pembelajaran
berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi di kelas IV. Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi Sekolah
Dasar untuk Mata Pelajaran Bahasa Indonesia yang dikeluarkan pada bulan
November 2003, kompetensi dasar yang hendak dicapai dalam pembelajaran menulis
surat di kelas IV ini adalah “siswa
mampu menulis surat untuk teman sebaya tentang pengalaman atau cita-cita dengan
bahasa yang komunikatif”. Sedangkan
indikator pembelajaran yang harus dicapai adalah “siswa mampu menulis surat
tentang pengalaman dan cita-cita dengan gaya penceritaan yang menarik dan
menggunakan EYD (Ejaan yang Disempurnakan) yang tepat”.
Jenis surat yang ditulis oleh siswa adalah surat
pribadi. Siswa diharapkan mampu
mengembangkan imajinasi dan pergaulannya dengan menyurati sahabat pena yang
belum pernah dikenalnya. Balasan surat
yang akan berujung pada proses korespondensi akan menjadi motivasi tersendiri
bagi siswa untuk gemar menulis.
Pembelajaran menulis surat (korespondensi) ini akan
disampaikan dengan teknik multiple intelligences yang akan merangkul
semua delapan kecerdasan yang dimiliki siswa.
0 komentar:
Posting Komentar